"Dasar Bawel..."
Semoga kamu ingat , itu kalimat
pertama yang kamu ucapakan untukku padahal disaat itu satu-satunya info
yang ku ketahui hanyalah nama mu saja. mungkin kamu sudah mengetahuiku
cukup banyak sehingga kamu berani mengucapkan kata itu untukku disaat
kita belum berjabat tangan dan saling memperkenalkan diri. dua kata
sederhana yang mampu mambuat hatiku bergejolak. marah, kesal, penasaran sekaligus malu saat itu.
Tapi
saat-saat yang aneh itu berhasil kita lalui dengan baik ( begitulah
setidaknya anggapanku ). setelah mengawali dengan perkenalan kita saling
berbalas kata, bercanda, memikirkan masa depan, saling menginstrograsi
satu sama lain dan bahkan bernyanyi bersama. selanjutnya lingkaran
pertemanan kita rupanya membuat garis baru menjadi garis yang bertautan
kasih sayang.. hei kau tau waktu aku mengutarakan pikiranku &
perasaanku aku tidak bisa menelan ludahku, jantungku rasanya mau copot, wajahku memanas karena debar jantung
merebus rasa grogi menjadi rasa malu dan tersipu. bagaimana tidak
setelah lama kita saling berbalas kata aku merasa kalau aku mengagumimu
dan akhirnya kamu bilang kepadaku kalau kamu menjadi pengagumku, dua
orang saling mengaggumi yang akhirnya saling menjalin cerita. terus terang
itu waktu yang membuatku bahagia.
tapi bola waktu
semakin bergulir, usia perkenalan dan kedewasaan kita semakin bertambah,
begitu pula dengan cobaan-cobaan yang kita lalui. sampai kita menemukan
suatu cobaan yang membuatku mati rasa. kamu menemukan malaikat,
itulah anggapan ku sekarang. maaf mungkin dulu aku egois dulu aku
beranggapan kau mendepakku dan menggantikan posisiku dengan setan, yah
dia pasti membisikimu sesuatu layaknya setan membisiki dan mempengaruhi
hawa saat itu, bisikan yang sangat efektif, bisikan bagai penghapus
yang menghilangkan cerita-cerita kita. sampai aku sadar bahwa setiap
orang itu berhak memilih sesuatu yang terbaik untuk dirinya, termasuk
memilih pasangan. aku rela kamu mengganti posisiku asal dia adalah
malaikat dan memang itulah kenyataannya. cemburuku membuncah saat kamu
memindahkan pelukan mu ke malaikat itu. yah tapi aku tau hanya malaikat
yang bisa menggeser singgasana ku, tentu aku tidak berlebihan berbicara
seperti ini. kamu tau betapa baiknnya aku saat bersama mu. aku sadar dan
aku bisa menerima kenyataan ( perlu banyak waktu untuk hal ini )
sehingga aku rela mundur dan mencari cerita yang baru.
setelah
sekian lama kita tidak "bertemu", kamu "datang" kembali padaku dan
bertanya kembali tentang "cerita" . maaf aku tidak bisa membantumu, aku
sudah meraju cerita baru pasca keputusanmu saat itu dan sekarang
ceritaku ini sudah tebal halamannya, walaupun aku tidak tau sampai kapan
aku bisa menulis dan meneruskan cerita ini tapi aku suka dengan
kesibukanku sekarang.
kamu-yang-tidak-ingin-ku-sebut
sudahlah jangan murung seperti itu, kamu
masih bisa melakukan yang terbaik, melakukan hal yang bisa membuatku
terkagum-kagum. dan o iya apa kabar senyum mu itu?
senyuman lucu dan senyuman menggemaskan.
dan kata-kata manismu, sudah jadi apa dia sekarang? aku yakin pasti juga sudah
menjadi dewasa. aku rindu mereka rindu sebagian dari keseluruhanmu.
berani taruhan, jika kamu menggunakan itu lagi untuk menjerat beberapa
malaikat tidak lama lagi kamu pasti berhasil mendapatkannya. aku sarankan
pilihlah malaikat yang konsisten dengan statusnya bukan melaikat yang
berevolusi seperti cerita mu itu. jangan terombang-ambing dan terlalu
mudah terbuai oleh hembusan angin yang menyejukkan. kuatkan pijakanmu
untuk mencari dan mendapatkan sesuatu yang terbaik.
aku???
aku adalah temanmu, teman yang bisa mengertimu dan teman yang bisa
diajak saling berbagi baik suka ataupun duka. surat ini akan aku letakkan di
beranda facebook ku agar suatu saat jika kamu mampir atau tidak
sengaja lewat kamu bisa membacanya. biarlah orang lain membacanya, aku
tidak malu ataupun pamer. dan aku harap kamu juga tidak malu atau
tersinggung. ini lah jawabanku dari beberapa "lembar" surat yang kamu
kirimkan kepada ku..
terima kasih, dan raihlah kebahagiaan.. semoga Tuhan menunjukan jalan yang terbaik yang akan kamu lalui
Rabu, 04 Maret 2015
Teruntuk kamu yang sering tebawa angin
09.32
Catatan